[JURNAL] Serangan Ulat Grayak Jagung (Spodoptera Frugiperda) pada Tanaman Jagung di Desa Petir, Kecamatan Daramaga, Kabupatem Bogor dan Potensi Pengendaliannya Menggunakan Metarizhium Rileyi
Serangan Ulat Grayak Jagung (Spodoptera Frugiperda) pada Tanaman Jagung di Desa Petir, Kecamatan Daramaga, Kabupatem Bogor dan Potensi Pengendaliannya Menggunakan Metarizhium Rileyi
(Coray Wood Corn (Spodoptera Frugiperda) Caterpillars in Corn Crops in Petir Village, Daramaga Sub-District, Bogor District, and Its Control Potential Using Metarizhium Rileyi)
Ahmad Aripin Naek Lubis1*, Ruly Anwar2, Bonny PW Soekarno2, Bonjok Istiaji2, Dewi Sartiami2, Irmansyah3, Dian Herawati4
1 Fasilitator Stasiun Lapang Agro Kreatif Lembaga Penelitian dan Pengbdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
2 Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
3 Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetauan Alam, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
4 Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
*Penulis Korespondensi: ahmadnaek@gmail.com
ABSTRAK
Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) merupakan hama baru pada pertanaman jagung di Indonesia. Serangga ini berasal dari Benua Amerika dan telah menyebar ke beberapa negara dan menyebabkan kehilangan hasil tanaman jagung. Awal tahun 2019, hama ini telah dilaporkan menyerang tanaman jagung di wilayah Sumatera. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan S. frugiperda di daerah Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Hasil survei menunjukkan bahwa S. frugiperda sudah menyerang tanaman jagung di Desa Petir. Karakter spesifik yang terdapat pada S. frugiperda berupa huruf “Y” terbalik pada kapsul kepala dan pola titik hitam pada abdomen (titik empat dan trapesium). Larva S. frugiperda yang ditemukan di Desa Petir menyerang titik tumbuh tanaman jagung, tetapi populasinya masih rendah. Cendawan entomopatogen merupakan bioinsektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama. Metarizhium rileyi adalah salah satu cendawan entomopatogen yang potensial mengendalikan hama S. frugiperda pada tanaman jagung. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa M. rileyi mudah diperbanyak secara massal pada medium agar dan virulensinya baik pada S. frugiperda.
Kata kunci: cendawan entomopatogen, Metarizhium rileyi, Spodoptera frugiperda.
ABSTRACT
Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) is a new pest in maize cropping in Indonesia. These insects originated in the Americas and have spread to several countries and cause crop loss in corn. Beginning in 2019, this pest has reportedly attacked corn plants in the Sumatra region. This activity aims to find out the existence of S. frugiperda in the area of Petir Village, Dramaga Sub-District, Bogor District. The survey results show that S. frugiperda has attacked the corn crop in Petir Village. Specific characters found in S. frugiperda are inverted "Y" in the head capsule and a black dot pattern on the abdomen (point four and trapezoid). S. frugiperda larvae found in the village of Petir attack the corn growing point, but the population is still low. Entropathogenic fungi are bioinsecticides that can be used to control pests. Metarizhium rileyi is an entomopathogenic fungus that has the potential to control S. frugiperda in maize. The results indicated that M. rileyi was easily propagated en masse in agar medium and in good virulence in S. frugiperda.
Keywords: entomopathogenic fungi, Metarizhium rileyi, Spodoptera frugiperda.
Komentar
Posting Komentar